Title : Silent Night
Author : “Ani Takashima Yuu”Tidak lain dan tidak bukan selingkuhan
Gitaris gazette yang paling kakkoi yaitu Awo…..^-^
Season : 1
Pairing : IbukixUru ShouxUru YukimixUru MahiroxHiyori MahiroxUru
Fandom : ~ Alice Nine @ (Shou & Nao)
~ D=Out @ (Ibuki &Hikaru)
~ Kiryu @ (Mahiro & Hiyori)
~ The GazettE @ (Ruki & Uruha)
~ Unite @ (Yukimi &YUI)
Genre : Romantic,Lust ,Rainning Cry, and Dark
Disclaimer : Mubajir kalau blom di poskan, da numpuk banget di catatan.
warning : Bebas dari adegan yaoi, di jamin bebas.....^-^
Dauzoooooooo
Mahiro tersenyum melihat Sekretarisnya Uruha sedang duduk manis di meja kerjanya.Mahiro adalah pemilik sekaligus di rektur utama di perusahaan tempat Uruha bekerja.
Mahiro sangat menyukai Uruha ,Uruha berbeda dengan karywan pria pada umumnya.Uruha lebih pantas di sebut sebagai seorang wanita ketimbang pria.Wajahnya yang sangat cantik, dengan polesan makeup ketika Uruha sedang bekerja.
Bukan hanya itu penampilannya saat bekerja pun lebih menonjolkan sisi ke feminimannya.Uruha bekerja sering memakai seragam kantor karyawan wanita. Baik karyawan baru atau para kolega bisnis mahiro yang belum mengenal uruha, menganggapnya adalah seorang wanita.
Mahiro makin tersenyum ketika Raut wajah Uruha berubah saat mendapat sms darinya.
From Mahiro
“Pagi cantik, makin hari makin cantik aja!”
Uruha tersenyum manis saat menerima sms dari Mahiro dan menjawab
From Uruha
“Terima kasih Pak, Itu Nona Hiyori datang!”
Senyum Mahiro luntur ketika mendengar nama Hiyori,Hiyori pria seperti Uruha juga.Hiyori adalah calon istrinya Mahiro.Mahiro dan Hiyori sudah di jodohkan semasa mereka kecil oleh kedua orang tua mereka.untuk mempererat hubungan kolega perusahaan menjadi keluarga besar.
Mahiro tidak menyetujui perjodohan itu, sehingga ketika Hiyori menemuinya, Mahiro tidak suka,dan menganggap Hiyori hanya menganggunya saja.
“Mahiro aku datang,Aku membawa cake kesukaanmu”Hiyori masuk ke kantor Mahiro kemudian berjalan menuju meja Mahiro.
“Hiyori, sedang apa kau kesini, apa kau tidak kuliah?”Mahiro terlihat tidak suka atas kedatangan Hiyori.
“Aku hari ini libur kuliah ,makanya aku datang kesini”Hiyori tersenyum.
“Aku tak ada waktu hari ini!”
“Kok gitu, aku hanya ingin bertemu dengan calon suamiku”Hiyori merangkul pundak Mahiro yang sedang duduk.
“Jauhkan tangan mu dari pundakku?” Mahiro seperti tak ingin Uruha melihatnya.
“Mahiro, kau adalah calon tunangan ku, sebulan lagi kita akan bertunangan,kau tahu itu!”
“Hiyori,aku tak mencintaimu, jadi untuk apa perjodohan ini di lanjutkan “
“Perjodohan ini tak bisa di batalkan Mahiro!”
“Persetan dengan perjodohan”Mahiro sangat jengkel pada Hiyori, Mahiro keluar dari ruangannya .
“Mahiro, kau mau kemana?”Hiyori mengejar Mahiro.
Uruha hanya bisa geleng kpela melihat Mahiro bertengkar dengan Hiyori. “Pasangan yang aneh”Gumannya,lalu melanjutkan pekerjaanya.
Pada saat makan siang Mahiro mengajak Uruha makan bersamanya, Mahiro berhasil membujuk Hiyori pulang. Dan kesempatan untuk mendekati Uruha tak ada yang menganggu.
“Makan siang di luar yach, kau mau?”Mahiro menawarkan.
“Aku sudah bawa bekal dari rumah Pak!”Tolak halus Uruha.
“Tiap kali aku mengajak mu, kau selalu menolak!”
“Maafkan aku Pak”
“Sudahlah, ayo ikut aku” Mahiro menarik lembut tangan Uruha dari kantor menuju keluar kantor.Membawa Uruha ke tempat parkir mobil mempersilahkan Uruha masuk ke mobilnya.
“Kita mau makan siang dimana pak?”
“Restaurant sea food, aku suka itu”
Mahiro memacu mobilnya ke restaurant yang ia tuju, menghentikan mobilnya di tempat parkir restorant ,membawa Uruha ke dalam.
“Kau mau makan apa?, kalau binggung, lihat saja di daftar menu ini” Mahiro memberikan daftar menu ke Uruha, Mahiro selalu memberikan perhatian lebih ke Uruha, tapi tak berani mengungkapkan perasaanya pada Uruha.
“Aku pesan ini saja pak!”Uruha memberitahu.
“Baiklah, pelayan……”Mahiro memanggil seorang pelayan.Datanglah seorang pelayan yang sangat tamapan yang bernama Ibuki.
“Ada yang bisa aku bantu pak?” Tanya hormat Ibuki.
“Aku mau pesan ini” Mahiro menunjukkan.
“Baik pak, sebentar lagi akan diantar” Ibuki berlalu menuju ke dapur restaurant.
Uruha terlihat sangat cantik mengenakan kemeja berwarna hijau dan jas berwarna biru kehitam – hitaman selaras dengan rok yang ia kenakan.
Mahiro menatap penuh arti pada Uruha, menikmati wajah cantik Uruha yang terpampang di hadapanya.Uruha duduk manis di kursinya sambil memainkan handphonenya.
“Uruha”Mahiro memecah keheningan.
“Ada apa pak?” Uruha tersenyum.
“Adik mu yang masih bersekolah ada?” Mahiro berbasa basi agar lebih akrab dengan Uruha.
“Ada pak, namanya Ruki, ia duduk di bangku kelas 1 SMA”
“Siapa yang membiayai sekolah adikmu?
“Aku pak, Ayah ku sudah tak ada di dunia ini lagi,jadi akulah yang membiayai sekolah adik ku”
“Aku bangga mempunyai sekretaris seperti mu. Bekerja untuk membiayai adik mu sekolah”
“Itu harus pak, ayahku sudah meninggal dan ibuku tak bisa bekerja lagi karena sering sakit – sakitan,”
“Jadi kau adalah tulang punggung keluarga mu?”
“Benar pak”
“Sungguh mulia tindakkan mu Uruha”Mahiro tersenyum,lalu mengengam lembut tangan Uruha kemudian menciumnya.
“Maafkan aku pak” Uruha menarik tangannya dari Mahiro.
Makanan yang di tunggu datang juga, tersedia makanan dan minuman diatas meja.di saat Uruha sedang makan, ada terselip sisa makanan di bibirnya.Mahiro membersihkan sisa makanan itu dari bibir Uruha menggunakan tissue.
“Ada makanan yang terselip di bibirmu”Mahiro membersihkan bibir Uruha.
“Terima kasih pak” Uruha menjauhkan tangan Mahiro dari bibirnya.
“Kau sangat lucu,ketakutan saat aku memberi perhatian lebih padamu”Mahiro tersenyum, menghentikan makannya , menatap wajah cantik Uruha.
“Maafkan aku pak”
“Pria yang sangat menarik”
“Aku permisi ke toilet bentar ,pak?” Uruha mencoba menenangkan dirinya.
“Jangan lama2, sebentar lagi jam masuk kantor”
“Baik pak!”
Uruha berlalu menuju ke toilet, masuk ke toilet untuk menbersihklan bibirnya yang belepotan minyak. Saat ia sudah selesai, dan keluar dari toilet , Uruha menabrak Salah satu karyawan restaurant, tepatnya pelayan yang mengantarkan pesanannya tadi, yaitu Ibuki.
“Maafkan aku, maaf”Ucap Ibuki
“Harusnya aku yang minta maaf padamu, bukan kau”
“Maafkan aku nona”
“Sudahlah, aku tak apa2 kok”Uruha tersenyum
“Sekali lagi aku ucapkan maaf “ Ibuki pun berlalu meninggalkan Uruha.
Uruha pun kembali ke mejanya dan Mahiro.
Pada pukul 13.00 tepat mereka kembali lagi ke kantor , kembali pada pekerjaan masing- masing . pekerjaan yang sudah menunggu mereka agar cepat di selesaikan .
Pada pukul 18.00 tepat Uruha pulang dari kantornya, kali ini Mahiro mengantarnya pulang .
“Mampir Pak?”Tawar Uruha
“Terima kasih, Hiyori sudah menunggu ku”Tolak Mahiro
“Baiklah pak, aku masuk dulu” Uruha pamit.
Mahiro naik ke mobilnya ,memacu mobilnya ke tempat Hiyori berada, Hiyori menunggu Mahiro di restaurant langganann Hiyori.
“Aku pulang , Ibu, Ruki”Ucap Uruha saat membuka pintu.
“ Kakak ku yang cantik , sudah pulang “ Sambut Ruki.
“I bu mana Ruki?”
“Sedang memasak di dapur kak!”
“ Bagaimana sekolah mu?”
“Tentu baik kak!”
“Belajar yang baik, kau harus membangga kan kakakmu!” Uruha membelai sayang rambut adiknya.
“Tentu kak, aku janji takkan mengecewakan kakak”
“Janji”
“Janji”
Kakak dan adik tersenyum ceria di ruang tamu, terlihat sangat akrab.membuat Ibu mereka semakin membaik dari kesepianya di tinggal ayah mereka.
“Sudah pulang Uruha, gimana pekerjaan mu? Tanya Ibu
“Tentu baik Ibu!” Uruha tersenyum.
“Cepat kau mandi, bantu ibu di dapur”
“Baik ibu!” Uruha bergegas ke kamarnya.
Sementara itu di tempat Mahiro, Mahiro sedang makan malam bersama Hiyori.
“Kenapa kau tak menjemput ku tadi sore ?”
“Aku masih banyak pekerjaan”
“Kau tidak bohong kan?”
“Terserahlah Hiyori, kau mau percaya atau tidak!” Mahiro tampak jengkel.
“Di tanya kok marah2 “ Hiyori mulai emosi
“Kau yang memulai dengan pertanyaan yang tak jelas seperti itu”
“Kau penipu, kau pembohong” Hiyori menumpahkan jusnya ke wajah Mahiro.kemudian pergi sambil menangis.
“Hiyori , kau mau kemana?” Mahiro berusaha mengejar Hiyori , Hiyori menangis di taman restaurant tempat mereka makan malam.
“Maaf kan aku, cobalah kau sedikit mempercayaiku Hiyori”Mahiro mencoba menenangkan Hiyori.
“Aku sangat mencintai mu Mahiro, itulah alasannya aku selalu menanyakan mu” Hiyori menangis di pelukan Mahiro.
“Percayalah padaku “ Mahiro memeluk erat Hiyori, membelai mesra rambut Hiyori.
TO BE CONTINUED
Tidak ada komentar:
Posting Komentar